Senin, 01 April 2013

TUGAS 2 : Terangkan tentang teori perkembangan kepribadian, berikut teori apa yang terkenal dari tokoh Erikson, Freud, dan Allport.


ALIRAN BEHAVIORISTIK
         Pandangan behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif. Pandangan bandura dirasakan lebih lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya. Oleh karena teorinya disebut teori belajar social atau modeling. Prinsipnya adalah perilaku merupakan hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan lingkungan. Teorinya ini juga di dukung oleh percobaan eksperimental yang dapat dipertanggungjawabkan.

         Singkatnya, Bandura menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar.Bandura membuka perspektif baru dalam aliran behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif,pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap disbandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya.

         Teori utama dari Albert Bnadura adalah observational learning atau modeling adalah factor penting dalam proses belajar manusia.

ALIRAN PSIKOANALISA
         Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh aliran psikoanalisa yang terkenal dan yang merupakan perintis dari aliran psikoanalisa ini yaitu Sigmund Freud. Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia dengan memerhatikan struktur jiwa manusia adalah Sigmund Freud. Menurut Freud, perilaku manusia meupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang disebutnya id, ego, dan superego (Heru Basuki: 2008, 12 – 31; Sumadi Suryabrata: 2003, 34) (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)
Kepribadian Menurut Freud
Menurut pendapatnya struktur kepribadian terdiri atas beberapa aspek yaitu:
  • Das Es atau The Id, merupakan aspek biologis
  • Das Ich atau The Ego, sebagai aspek psikologis
  • Das Uber Ich atau the super ego sebagai aspek sosiologis

Aliran Humanistik
         Tokoh aliran humanistik yang terkenal yaitu Alfred Adler dan Carl Gustav Jung. Dalam pandangan behaviorisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan tanpa nilai. Psikologi humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis neo-Freudian seperti Adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme (Alwisol, 2008: 22). Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subjektif. (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)

Menurut Alfred Schultz, tokoh fenomenologi, pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses intersubjektivitas diungkapkan dengan eksistensialisme dalam tema dialog, pertemuan, hubungan diri dengan orang lain. (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)

Pandangan psikologi humanisme, pada intinya adalah setiap manusia dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di mana dia (Sang Aku, Ku, atau Diriku / I, Me, atau Myself) menjadi pusat. Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah – ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal. (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)

Jadi, menurut para tokoh aliran humanistik ini, untuk mencapai kepribadian yang sehat adalah hanya dengan berpusat kepada konsep diri yang subjektif dari diri individu itu sendiri serta pengalaman individu secara sosial dan segi lainnya yang telah dilalui dalam “dunia kehidupan”. Dengan mengenal konsep diri kita sendiri yang seperti apa serta mempelajari dan menginterpretasi segala pengalaman individu yang telah dilalui dalam kehidupannya.

Kepribadian yang sehat menurut Fromm

Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.

Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif  , yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.

Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.

Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang produktif  meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi kehidupan yang paling luhur.
Suara hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanisti. Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari luar yang di internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan produktivitas.

Tugas 1 : Tentang konsep kesehatan berdasarkan dimensi : emosi,intelektual, sosial, fisik,dan spiritual. beri penjelasan masing-masing point tersebut kemudian beri kesimpulan

             Konsep sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Dan menurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.

             WHO pun mengembangkan defenisi tentang sehat. Pada sebuah publikasi WHO tahun 1957, konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki. Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan Sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunannya, dan memelihara serta mengembangkannya.

            Menurut Dian Mohammad Anwar dari Foskos Kesweis (Forum Komunikasi dan Studi Kesehatan Jiwa Islami Indonesia), pengertian kesehatan dalam Islam lebih merujuk kepada pengertian yang terkandung dalam kata afiat. Konsep Sehat dan Afiat itu mempunyai makna yang berbeda kendati tak jarang hanya disebut dengan salah satunya, karena masing-masing kata tersebut dapat mewakili makna yang terkandung dalam kata yang tidak disebut. Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipudaya.


Kesehatan bersifat menyeluruh dan mengandung empat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek  tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain  sebagai berikut :
1.  Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak berfungsi normal atau  tidak  mengalami  gangguan .  
2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan   Spiritual :
•   Pikiran sehat tercermin dari  cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,hal yang begitu saja terjadi dalam hidup kita. Misalnya bila kita mepunyai  perasaan marah, takut, sedih, senang, benci cinta, antusias, bosan dll sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi    pada kita.Munurut Daniel Golemen, emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan  ibadah  dan semua  aturan – aturan  agama yang dianutnya .
3.Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau  kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial,ekonomi,politik dan sebagainya  serta saling toleran dan menghargai . Kesehatan  sosial adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya, sehingga mampu untuk hidup bersama dengan masyarakat  lingkungannya.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi  usia lanjut.
5.Kesehatan intelektual adalah suatu dimana seseorang mampu mengendalikan kecerdasannya untuk berfikir, berfikir baik maupun buruk.  kesehatan intelektual sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun memecahkan problem yang di hadapi. 
6. Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada  gangguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologi dan sosial dpat melakukan kegiatan sehari -hari dalam kondisi yang  baik atau optimal.Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi)dalam mempertahankan kesehatannya.



Konsep-konsep kesehatan dikembangkan berdasarkan :

Dimensi Emosional
      Menurut Goleman emosional merupakan hasil campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih       dan senang.
Dimensi Intelektual
              Memecahkan masalah dengan pikiran yang tenang, yang dapat memecahkan masalah tersebut. Misalnya ,berhenti sejenak dan memijit pada bagian kaki yang keseleo saat bermain futsal.
Dimensi Fisik
                   Suatu kondisi tubuh yang di haruskan dengan kondisi tubuh sehat.
Dimensi Sosial
          Seseorang dapat melakukan perannya dalam lingkup yang lebih besar dan dapat berinteraksi dengan baik
Dimensi Spiritual
                  Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Dengan menyerahkan diri dengan bersujud dengan kepercayaan agama masing-masing. Misalnya , ketika di diagnosa menderita penyakit kronis , adakalanya selalu memohon dan meminta kesembuhan kepada Allah swt.

Kesimpulan: Kesehatan adalah sesuatu kondisi normal  yang sangat berguna bagi kita semua, karena kesehatan adalah modal dasar bagi setiap orang untuk melakukan segala  aktivitas dengan  baik  dan maksimal. Siapa yang tidak tahu dan kenal dengan kata itu. Semua orang selalu menanamkan kata itu kedalam kehidupannya, mulai dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang dewasa, namun tidak hanya memilikinya , tapi harus di terapkan.

Sumber: http://linaajadeh.blogspot.com/2012/03/konsep-sehat.html
               Sarwono, Sarlito W. (2010). Pengantar psikologi umum. Jakarta:Rajawali Pers.