ALIRAN BEHAVIORISTIK
Pandangan behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif. Pandangan bandura dirasakan lebih lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya. Oleh karena teorinya disebut teori belajar social atau modeling. Prinsipnya adalah perilaku merupakan hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan lingkungan. Teorinya ini juga di dukung oleh percobaan eksperimental yang dapat dipertanggungjawabkan.
Singkatnya, Bandura menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar.Bandura membuka perspektif baru dalam aliran behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif,pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap disbandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya.
Teori utama dari Albert Bnadura adalah observational learning atau modeling adalah factor penting dalam proses belajar manusia.
ALIRAN PSIKOANALISA
Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh aliran psikoanalisa yang terkenal dan yang merupakan perintis dari aliran psikoanalisa ini yaitu Sigmund Freud. Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia dengan memerhatikan struktur jiwa manusia adalah Sigmund Freud. Menurut Freud, perilaku manusia meupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang disebutnya id, ego, dan superego (Heru Basuki: 2008, 12 – 31; Sumadi Suryabrata: 2003, 34) (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)
Kepribadian Menurut Freud
Menurut pendapatnya struktur kepribadian terdiri atas beberapa aspek yaitu:
- Das Es atau The Id, merupakan aspek biologis
- Das Ich atau The Ego, sebagai aspek psikologis
- Das Uber Ich atau the super ego sebagai aspek sosiologis
Aliran Humanistik
Tokoh aliran humanistik yang terkenal yaitu Alfred Adler dan Carl Gustav Jung. Dalam pandangan behaviorisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan tanpa nilai. Psikologi humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis neo-Freudian seperti Adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme (Alwisol, 2008: 22). Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subjektif. (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)
Menurut Alfred Schultz, tokoh fenomenologi, pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses intersubjektivitas diungkapkan dengan eksistensialisme dalam tema dialog, pertemuan, hubungan diri dengan orang lain. (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)
Pandangan psikologi humanisme, pada intinya adalah setiap manusia dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di mana dia (Sang Aku, Ku, atau Diriku / I, Me, atau Myself) menjadi pusat. Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah – ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal. (Rochman, Kholil Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: STAIN Press)
Jadi, menurut para tokoh aliran humanistik ini, untuk mencapai kepribadian yang sehat adalah hanya dengan berpusat kepada konsep diri yang subjektif dari diri individu itu sendiri serta pengalaman individu secara sosial dan segi lainnya yang telah dilalui dalam “dunia kehidupan”. Dengan mengenal konsep diri kita sendiri yang seperti apa serta mempelajari dan menginterpretasi segala pengalaman individu yang telah dilalui dalam kehidupannya.
Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif , yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi kehidupan yang paling luhur.
Suara hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanisti. Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari luar yang di internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan produktivitas.